Pada era 1990-an, industri otomotif penuh dengan eksperimen desain dan inovasi baru. Mitsubishi adalah salah satu produsen mobil yang cukup berani mengambil langkah berbeda lewat model RVR. Di masanya, Mitsubishi RVR bukan hanya sekadar MPV kecil atau SUV ringan biasa. neymar88 Mobil ini menjadi proyek ambisius Mitsubishi dalam merancang kendaraan keluarga yang serbaguna namun tetap kompak. Namun, seperti yang sering terjadi dengan produk yang terlalu progresif, dunia saat itu tampaknya belum siap menerima keunikan RVR. Kini, justru mobil ini menjadi salah satu ikon unik dari masa keemasan otomotif Jepang.
Konsep Desain RVR: Unik di Antara Kategori Mobil Lain
Mitsubishi RVR pertama kali diperkenalkan pada awal 1990-an dengan konsep desain yang tidak lazim. Secara dimensi, RVR adalah kendaraan kompak, tetapi tidak bisa dikelompokkan sepenuhnya ke dalam kategori sedan, MPV, maupun SUV. Model ini mengusung konsep “urban multi-purpose vehicle”, sebuah kombinasi antara kenyamanan mobil penumpang dengan fleksibilitas layaknya minivan.
RVR tampil dengan bodi yang relatif pendek namun tinggi, kap mesin datar, dan posisi berkendara yang commanding. Ciri khasnya adalah pintu geser di sisi penumpang yang sangat jarang ditemui pada mobil selain minibus atau van, apalagi di segmen kendaraan kecil.
Fitur Canggih untuk Zamannya
Mitsubishi RVR dilengkapi dengan sejumlah fitur yang tergolong mewah di era 90-an:
-
Pintu geser elektrik pada beberapa varian.
-
Sistem penggerak empat roda (4WD) dengan transfer case untuk medan berat.
-
Pilihan mesin 1.8L hingga 2.0L turbocharged, termasuk versi performa RVR Sports Gear dengan DNA Lancer Evolution.
-
Konfigurasi kabin fleksibel dengan kursi lipat dan bagasi lapang.
Semua fitur ini menjadikan RVR sebagai mobil serbaguna yang bisa dipakai keluarga untuk aktivitas harian, road trip jarak jauh, maupun petualangan ringan.
Dunia yang Belum Siap Menerima Konsep RVR
Meski dari sisi teknis dan fungsionalitas tergolong sangat inovatif, kenyataannya Mitsubishi RVR tidak sepopuler model lain seperti Pajero, Lancer, atau Galant. Beberapa faktor yang membuat dunia belum siap menerima RVR antara lain:
1. Segmentasi Pasar yang Aneh
RVR tidak punya lawan seimbang di pasar global pada masa itu. Mobil ini terlalu kecil untuk SUV, terlalu aneh untuk sedan, dan tidak sepenuhnya minivan.
2. Desain Terlalu Di Depan Zaman
Desainnya yang boxy namun mungil dianggap tidak sesuai selera banyak konsumen 90-an yang lebih menyukai sedan elegan atau SUV besar.
3. Fokus Pasar Terbatas
RVR dipasarkan secara agresif di Jepang, namun tidak sepenuhnya diekspor secara luas. Beberapa pasar seperti Eropa dan Australia mendapat varian khusus, tapi volumenya kecil.
4. Harga Relatif Mahal
Untuk ukurannya yang kompak, RVR tergolong mahal, terutama untuk varian dengan sistem AWD dan turbocharger, yang lebih mirip “mobil mainan orang dewasa” daripada kendaraan keluarga murah.
RVR: Ikon Mobil Unik yang Mulai Dihargai Kembali
Beberapa dekade setelah perilisannya, Mitsubishi RVR generasi pertama mulai mendapatkan tempat di kalangan penggemar mobil klasik Jepang. Bentuknya yang unik dan desain fungsional membuatnya tampil beda dalam dunia otomotif retro.
Di kalangan modifikator, RVR juga cukup populer sebagai kanvas modifikasi ringan, terutama varian Sports Gear yang menggunakan mesin bertenaga. Pintu geser satu sisi menjadi fitur yang memancing nostalgia karena jarang ada mobil sekelasnya yang memiliki desain seperti ini.
Kesimpulan
Mitsubishi RVR adalah contoh nyata bagaimana Mitsubishi mencoba tampil beda dan mendobrak batasan segmen otomotif pada 1990-an. Sayangnya, dunia otomotif saat itu belum siap menerima mobil dengan konsep setengah MPV, setengah SUV seperti RVR. Meski penjualannya tidak spektakuler, RVR kini dikenal sebagai salah satu mobil Jepang paling unik dari era 90-an. Ia meninggalkan warisan sebagai kendaraan serbaguna dengan desain nyentrik yang baru benar-benar dihargai bertahun-tahun setelah debutnya.